Media NU Blitar – Pelaksanaan rukyatul hilal dalam penentuan 1 Syawal 1446 H di Bukit Banjarsari, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, pada 29 Maret 2025, bertepatan dengan Hari Raya Nyepi yang dirayakan umat Hindu.
Momen ini menjadi simbol toleransi antarumat beragama, di mana pelaksanaan rukyatul hilal tetap berlangsung dengan tetap menghormati kekhusyukan perayaan Nyepi.
Kiai Muqorrobin selaku Ketua PCNU Kabupaten Blitar NU menegaskan bahwa keberagaman adalah bagian dari kekayaan bangsa yang harus dijaga dengan sikap saling menghormati.
“Hari ini kita melihat bagaimana Islam dan Hindu bisa berjalan berdampingan. Hal ini sesuai dengan Azas NU dalam membangun muasyaroh atau persatuan yang disebut dengan ukhuwah basyariyah atau persaudaraan dalam kemanusiaan, sehingga sudah tidak lagi memandang keyakinan” ujar beliau.
“Sehingga ketika kelompok komunits kemanusaian punya kepentingan misalnya hari besar, maka NU akan menjadi pelopor untuk memberi contoh penghormatan dan toleransi yang ini adalah bagian dari misi agama yang diajarkan Rasulullah” tambah beliau.
Beliau juga memberikan pesan terhadap warga NU terhadap perbedaan tanggal 1 syawal. “Kebetulan idulfitri hari ini dilaksanakan di tanggal yang sama. Namun jikalau berbeda, maka kita tetap harus menjaga keutuhan meskipun berbeda pendapat. Pendapat yang berbeda tersebut harus dikelola dengan baik sehingga akan membuahkan rahmat”, ujar beliau.
Disisi lain, dalam menyambut idulfitri 1446 H, Kiai Muqorrobin juga mendorong masyarakat khususnya warga NU untuk memanfaatkan momen idulfitri sebagai momentum untuk saling memaafkan.
“Mari kita gunakan momen idulfitri ini sebagai momentum islah, membangun dan memperkuat kesatuan dan kerukunan. Karena fitrah manusia tidak mungkin sempurna, sehingga kesempurnaan itu dilakukan dengan melebur kekurangan”, tutup beliau.