Bangkalan, 26 Juni 2022
Madura merupakan pulau dengan penghasil jagung dengan tingkat produktivitas yang cukup besar di wilayah Jawa Timur. Salah satu adalah Desa Keleyan, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan, Madura. Hal tersebut berbanding terbalik dengan permasalahan yang sedang dihadapi, yakni rendahnya harga jual komoditas jagung dari petani. Selain itu, melimpahnya hasil panen komoditas jagung di Desa Keleyan tidak didampingi dengan pengoptimalan pemanfaatannya.
Hal ini menjadi perhatian salah satu mahasiswa KKN-T 119 Universitas Trunojoyo Madura untuk membuat inovasi yang nantinya akan berpengaruh besar terhadap Kebangkitan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Keleyan yakni dengan menjadikannya sebagai produk unggulan desa setempat.
Menurut Marsya, salah satu mahasiswi KKN-T 119 UTM mengatakan bahwa inovasi produk unggulan tersebut adalah Es JADEAN (Es Jagung khAs DEsa keleyAN) merupakan jawaban bagi para petani maupun masyarakat desa setempat yang ingin menaikkan daya jual jagung sekaligus sebagai ladang bisnis masa kini yang menguntungkan disamping mata pencaharian berusahatani.
“Dengan inovasi minuman segar dan menyehatkan yang bernama Es JADEAN, kita berharap dapat meningkatan kebangkitan sosial khususnya ekonomi Masyarakat Desa Keleyan,” Ungkap Marsya.
Sementara menurut Adiyono, selaku dosen pembimbing KKN-T 119 UTM mengungkapkan bahwa mahasiswa yang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat memang diharuskan untuk dapat membantu dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di wilayah tempat pengabdian masyarakat, dimana hal tersebut sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ke-3 yakni Pengabdian.
Pelatihan pembuatan Es JADEAN merangkul kaum ibu-ibu dari petani desa setempat, dengan harapan mereka dapat menerapkan inovasi ini sebagai ladang bisnis untuk menyambung kehidupan. Antusiasme dan respon positif ibu-ibu petani tergambar pada acara sosialisasi peningkatan kewirausahaan ini.
“Karena selama ini komoditas jagung dijual begitu saja tanpa adanya inovasi olahan, selain itu juga dengan harga jual yang rendah dan tidak dibarengi dengan pemanfaatan yang menarik. Biasanya hanya diolah saja seperti jagung rebus, dadar jagung serta makanan lain dan belum ada inovasi untuk dibuat minuman segar sebelumnya. Akan saya terapkan inovasi ini saat saya punya acara hajatan” Ungkap Dini Roma, salah satu peserta sosialisasi.
Mahasiswa KKN-T 119 UTM berharap inovasi yang telah diberikan kepada masyarakat Desa Keleyan dapat mengembangkan pengolahan komoditas jagung ini menjadi olahan yang bernilai jual tinggi. Diharapkan pemerintah Kabupaten Bangkalan melakukan pendampingan dan dukungan serius untuk mengembangkan produk ini menjadi unggulan (icon) Desa Keleyan lewat pemberdayaan UMKM wilayah setempat.