Kanigoro, Media NU Blitar
Tanggal 21 April merupakan peringatan Hari Kartini. Ia adalah sosok inspiratif dan juga sebagai tokoh emansipasi wanita dari Indonesia. Prinsip dan pemikiran Kartini sejalan dengan tema harlah Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-72 yakni, ‘Bangkit Bersama, Berdaya Bersama’.
Diana Dwi Oktavia, Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Blitar mengungkapkan, dengan begitu perempuan-perempuan NU di Indonesia, khususnya di Kabupaten Blitar diharapkan mampu bangkit dan berdaya dari hal apapun. Selain itu juga menunjukkan bahwasannya perempuan dengan kompetensinya mampu duduk sejajar, bersanding dengan siapapun.
Ning Diana, sapaan akrabnya menerangkan, dalam memperingati Hari Kartini, Fatayat NU biasa menggelar berbagai perlombaan dengan tradisi khas perempuan. Seperti lomba menghias tumpeng, memasak, dan lain sebagainya.
“Perlombaan ini sebagai hiburan saja, dan menunjukkan bahwasannya Fatayat NU menjalani rutinitas hidup sebagai perempuan itu dengan indah dan bahagia,” terang Ning Diana kepada Media NU Blitar, Kamis (21/04/2022).
Dirinya menambahkan, Fatayat NU juga membuat berbagai macam diskusi untuk menjawab bagaimana peran perempuan NU dalam menghadapi tantangan yang beragam. Semua tantangan tersebut perlu dijawab dengan perilaku dan tindakan bahwasannya Fatayat NU mampu melakukan banyak hal yang sesuai dengan jamannya.
Ning Diana juga menyampaikan, sosok ideal Kartini masa kini adalah mereka yang mampu menyeimbangkan antara bidang spiritual dan intelektualnya. Selain itu juga mampu berperan di ranah publik tetapi tidak meninggalkan kewajibannya sebagai penjaga gawang rumah tangga.
“Apalagi hari ini Fatayat NU memiliki peran yang sangat signifikan dalam pembangunan nasional, terutama pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bukan hanya terbatas untuk anak-anak kita, tetapi juga untuk tercetaknya kader-kader yang membanggakan untuk generasi berikutnya,” jelasnya.
Sementara itu, untuk mencetak Kartini masa kini, Fatayat NU memiliki berbagai macam program diantaranya Fatayat NU ‘Mempesona’. Salah satunya melalui bidang entrepreneur, agar Fatayat NU mandiri dan mampu menopang ekonomi keluarga terutama di masa sulit seperti ini.
Kemudian di bidang pendidikan Fatayat NU berusaha meningkatkan kapasitas perempuan NU untuk semakin update serta melek terhadap informasi dan teknologi masa kini. Yang tak kalah penting, Fatayat NU juga terjun dan berperan untuk kesehatan masyarakat, yaitu dengan memberikan edukasi untuk ibu hamil, kesehatan anak, pola hidup sehat, dan lain sebagainya.
“Dengan harapan akan timbul kebiasaan yang baik untuk masyarakat, sehingga masyarakat kita tidak hanya peduli dengan kesehatan orang lain, tetapi juga peduli dengan kesehatan diri sendiri,” kata Ning Diana.
Kedepannya, diharapkan Fatayat NU mampu membersamai masyarakat dalam hal apapun yang baik. Selain itu juga mampu membuka cakrawala berpikir masyarakat bahwasannya Fatayat NU hadir ditengah masyarakat itu mampu untuk bersinergi dengan siapapun, baik pemerintahan maupun instansi.
“Hal ini guna mencetak masyarakat dan generasi berikutnya yang lebih baik lagi,” pungkasnya.